Hmmm... agak telat jg nich postingnya, soalnya kmren wktu mau posting ada yg nodong, ngajak pacaran, hihikksss... Oiya, tu Foto para Imigran sewaktu di Mapolres Asahan.
Ehmmm... kita mulai ya... Beritanya gini..
Rabu siang kemarin, 15 april 2009, Imigran (pendatang) gelap asal negara Afganistan berhasil diamankan oleh aparat Kodim 0208/AS. Sewaktu diamankan, para imigran gelap ini terdiri dari 14 orang laki-laki dewasa, 2 anak laki-laki dan seorang anak perempuan, jd waktu itu masih ada 17 orang di Mapolres Asahan.
Informasi yang diperoleh seputar kedatangan para imigran gelap ini menyebutkan, mereka tiba di Indonesia setelah berlayar sekitar 15 hari dari negeri asalnya dan mendarat di pantai sebelah Timur Sumatera Utara, tepatnya di kawasan Silau Laut, Kecamatan Air Joman Kabupaten Asahan Sumatera Utara.
Namun, kedatangan para imigran gelap ini ternyata tercium oleh aparat Intelijen Kodim 0208/AS yang langsung menghentikan gerak mereka dan kemudian mangambil langkah pengamanan dengan mengumpulkan para pendatang tak resmi tersebut untuk kemudian di kirim ke Mapolres Asahan.
Tapi, dalam upaya penghentian gerak para imigran ini, salah seorang wanita imigran yang merupakan istri dari seorang imigran pria lainnya berhasil melarikan diri dengan menumpang ojek. Hingga sekumpulan imigran tersebut diangkut ke Mapolres Asahan, wanita tersebut belum juga berhasil ditemukan.
Sangat sulit mencari keterangan dari imigran ini, pasalnya hanya seorang dari antara mereka yang bisa berbahasa Inggris, itu pun dengan kemampuan yang sangat terbatas. Dengan tampang yang lusuh, salah seorang imigran asal Negara Timur Tengah ini menuturkan bahwa kepergian mereka dari negaranya hanya untuk mencari “selamat”. “Banyak sekali konflik di negara kami. Kami tak lagi aman hidup di sana . Kami ingin mencari kantor PBB di suatu negara yang aman. Kami semua ada 60 orang dalam rombongan,” ujar Ali, salah seorang imigran yang sedikit bisa berbahasa Inggris.
Sembari memberikan susu kemasan kepada anaknya yang masih balita, Ali menuturkan bahwa istrinya juga turut dalam rombongan mereka. Namun sang istri terpisah saat berusaha melarikan diri dari sergapan aparat yang akan mengamankan mereka. “Kami membayar harga 1.500 dolar untuk bisa berangkat keluar dari negeri kami. Tapi akhirnya kami terpisah. Saya minta tolong agar petugas bersedia menemukan istri saya,” ujar Ali dengan bahasa Inggris yang seadanya.
Sore harinya, barulah seluruh Imigran berhasil diamankan, jumlah mereka 63 orang, terdiri dari 50 lk dewasa, 4 pr dewasa, 4 ank pr, dan 5 ank lk. Saat ini para Imigran berada di Karantina Imigrasi Tanjung Balai Asahan, menunggu proses lebih lanjut.
Oiya, baru ingat, sekitar tahun 2001-2002 yang lalu jg ada belasan pendatang gelap dari irak, alasannya sama, mereka lari dari negaranya karena ketidak nyamanan (perang), sampe2 ada diantara mereka yg berusaha bunuh diri karena g mau dipulangkan ke Negaranya. Weee...
Udah ya, sampe sini dulu beritanya...
Wass...
Sumber : Daniel (Global), Polres Asahan, Imigrasi Tanjung Balai Asahan
Read More...